Nabiibrahim pernah diperintah untuk menyembelih anaknya yakni nabi ismail. Ia dengan ihklas menuruti perintah tersebut. Akhirnya Allah pun memberikan keringanan. Kita pun begitu, kita diperintah oleh Allah untuk beribadah. Keringanan dalam hidup didunia akan didapat jika sepenuhnya kita beribadah kepadanya.
Tanam pinang rapat –rapat Agar puyuh tak dapat terbang Jawablah salam dengan semangat Disertai senyum mengembang ا لـسَّـلاَ مُ عَـلَـيْـكُـمْ وَ رَحـْمَـةُ اللهِ وَ بـَرَكَـا تُـهُ Yang terhormat, bapak ibu dewan juri dan juga kepada teman-temanku yang berbahagia. Tiada kalimat yang lebih indah untuk kita sanjungkan kepada Allah selain ucapan syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah dicurahkan oleh-Nya, baik nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat persaudaraan dan nikmat lain yang tak tehitung jumlahnya. Shalawat salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasul Akhiruzzaman, Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan semoga sampai kepada kita selaku pewaris risalah dan pengikut setia Pada kesempatan kali ini perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan judul Keteladanan Nabi Ibrahim dan Putrannya Teman-temanku yang berbahagia Ada yang tau kisah nya Nabi Ibrahim dan Ismail ? Baiklah akan saya ceritakan ya? Suatu ketika saat nabi ibrahim terjaga dalam tidurnya beliau bermimpi diutus Allah untuk menyembelih putra yang amat dicintainnya yaitu Nabi Ismail. Wah bayangkan teman-teman bagaimana keadaan nabi ibrahin saat itu ,, bayangkan harus menyembelih anak yang amat dicintainnya??? O iya teman-teman kira-kira Nabi Ibrahim mau gak ya menjalankan perintah yang sangat berat sekali??? Ada yang tau? Teman-teman karena kesabaran dalam ketaatannya pada Allah yang sangat luar biasa .Beliau menjalankan perintah Allah tersebut. Lalu bagaimana dengan nabi Ismail? Sungguh luar biasa juga Nabi Issmail pun juga sangat taat kepada orang sangat ikhlas menyerahkan hidup dan matinnya kepada Allah . Subhanallah... Teman-temanku yang berbahagia Lalu apa teladan yang dapat kita ambil teman-teman??? Dari cerita diatas terdapat 2 keteladanan yang sangat luar biasa yang dapat kita tiru. Yang pertama adalah ketaatan kepada sang Pencipta . Yang kedua adalah ketaatan kepada Orang tua . Mengapa kita harus meniru kisah tersbut? Karena yang pertama Ketaatan pada Allah merupakan kewajiban kita sebagai hambaNYA. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-NYA dalam hal,dan kondisi apapun kalau itu memang perintah dari Allah kita pun harus melakukannya dengan senang hati, ikhlas. Yang kedua Taat kepada Orang tua . Berkaitan dengan berbakti kepada orang tua Allah telah memerintahkan kita melalui firman-Nya dalam Qs. An-Nisa’ ayat 36 ..... “Dan Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Teman- teman ,dari ayat diatas jelas berbakti kepada orang tua hukumnya sanga luar biasa pengorbanan Orang tua kita. Kita sebagai putra-putrinya tentunnya harus taat dan berbuat baik kepada orang tua kita seperti yang telah dicontohkan dari kisah tadi. Selagi tidak bertentangan dengan ajaran agama islam kita wajib berbuat baik kepada orang tua ridho Allah itu berada pada ridho oranng tua dan murka Allah itu berada pada murkannya orang tuakita. Teman-temanku yang berbahagia Dari apa yang telah saya sampaikan tadi merupakan kisah yang benar-benar terjadi oleh Nabi ibrahim dan Nabi Ismail, dan memiliki hikmah yang luarbiasa untuk kita contoh ,yaitu taat pada ALLAH dan taat kepada orang tua. Kira-kira sanggup tidak teman-teman? Alhamdulillah,,,,, Teman-temanku yang berbahagia Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin Juminten ketiban boto . Cekap semanten atur kawulo اهد نا الصراط المستقيم , والسلام عليكم ورحمة الله وبركا تهTanam pinang rapat –rapat Agar puyuh tak dapat terbang Jawablah salam dengan semangat Disertai senyum mengembang ا لـسَّـلاَ مُ عَـلَـيْـكُـمْ وَ رَحـْمَـةُ اللهِ وَ بـَرَكَـا تُـهُ Yang terhormat, bapak ibu dewan juri dan juga kepada teman-temanku yang berbahagia. Tiada kalimat yang lebih indah untuk kita sanjungkan kepada Allah selain ucapan syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah dicurahkan oleh-Nya, baik nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat persaudaraan dan nikmat lain yang tak tehitung jumlahnya. Shalawat salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasul Akhiruzzaman, Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan semoga sampai kepada kita selaku pewaris risalah dan pengikut setia Pada kesempatan kali ini perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan judul Keteladanan Nabi Ibrahim dan Putrannya Teman-temanku yang berbahagia Ada yang tau kisah nya Nabi Ibrahim dan Ismail ? Baiklah akan saya ceritakan ya? Suatu ketika saat nabi ibrahim terjaga dalam tidurnya beliau bermimpi diutus Allah untuk menyembelih putra yang amat dicintainnya yaitu Nabi Ismail. Wah bayangkan teman-teman bagaimana keadaan nabi ibrahin saat itu ,, bayangkan harus menyembelih anak yang amat dicintainnya??? O iya teman-teman kira-kira Nabi Ibrahim mau gak ya menjalankan perintah yang sangat berat sekali??? Ada yang tau? Teman-teman karena kesabaran dalam ketaatannya pada Allah yang sangat luar biasa .Beliau menjalankan perintah Allah tersebut. Lalu bagaimana dengan nabi Ismail? Sungguh luar biasa juga Nabi Issmail pun juga sangat taat kepada orang sangat ikhlas menyerahkan hidup dan matinnya kepada Allah . Subhanallah... Teman-temanku yang berbahagia Lalu apa teladan yang dapat kita ambil teman-teman??? Dari cerita diatas terdapat 2 keteladanan yang sangat luar biasa yang dapat kita tiru. Yang pertama adalah ketaatan kepada sang Pencipta . Yang kedua adalah ketaatan kepada Orang tua . Mengapa kita harus meniru kisah tersbut? Karena yang pertama Ketaatan pada Allah merupakan kewajiban kita sebagai hambaNYA. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-NYA dalam hal,dan kondisi apapun kalau itu memang perintah dari Allah kita pun harus melakukannya dengan senang hati, ikhlas. Yang kedua Taat kepada Orang tua . Berkaitan dengan berbakti kepada orang tua Allah telah memerintahkan kita melalui firman-Nya dalam Qs. An-Nisa’ ayat 36 ... “Dan Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu. Teman- teman ,dari ayat diatas jelas berbakti kepada orang tua hukumnya sanga luar biasa pengorbanan Orang tua kita. Kita sebagai putra-putrinya tentunnya harus taat dan berbuat baik kepada orang tua kita seperti yang telah dicontohkan dari kisah tadi. Selagi tidak bertentangan dengan ajaran agama islam kita wajib berbuat baik kepada orang tua ridho Allah itu berada pada ridho oranng tua dan murka Allah itu berada pada murkannya orang tuakita. Teman-temanku yang berbahagia Dari apa yang telah saya sampaikan tadi merupakan kisah yang benar-benar terjadi oleh Nabi ibrahim dan Nabi Ismail, dan memiliki hikmah yang luarbiasa untuk kita contoh ,yaitu taat pada ALLAH dan taat kepada orang tua. Kira-kira sanggup tidak teman-teman? Alhamdulillah,,,,, Teman-temanku yang berbahagia Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin Juminten ketiban boto . Cekap semanten atur kawulo اهد نا الصراط المستقيم , والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته 1 Nabi Ibrahim memiliki Ismail sebagai putra pertama Medinasari Nabi Ibrahim mempunyai dua orang istri, yang bernama Siti Sarah dan dan Siti Hajar. Dari pernikahan Nabi Ibrahim dengan Siti Sarah mendapatkan seorang putra yang diberi nama Ishaq. Salah satu keistimewaannya yaitu adanya perayaan hari raya Idul Adha yang tak lepas dari kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi sebuah pelajaran akan ketaatan terhadap perintah Allah SWT. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Hadirin yang berbahagia. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Sholawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarga, sahabat, mudah-mudahan sampai kepada kita sampai yaumil akhir. Aamiin. Perkenalkan nama saya Latifah Khairunnisa saya akan membawakan pidato idul adha berjudul kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Ismail Alaihissalam. Idul Adha disebut Hari Raya Haji atau disebut juga Idul kurban. Ibadah kurban tak lepas dari pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam dan anak istrinya yaitu Nabi Ismail Alaihissalam dan Bunda Siti Hajar. Dahulu Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk membawa anak istrinya pindah ke Mekah ke suatu lembah padang pasir yang tandus, gersang, sepi dan tak ada satu tanaman pun yang tumbuh. Waktu itu Nabi Ismail masih kecil dan masih disusui sang Ibu. Namun karena itu adalah perintah Allah subhanahu wa ta'ala maka mereka mentaatinya dan berserah diri kepada-Nya. Alangkah sedih dan cemasnya Siti Hajar ketika akan ditinggalkan Nabi Ibrahim. Mengetahui kecemasan Siti Hajar, Nabi Ibrahim pun menghiburnya. Beliau berkata "Allah SWT yang memerintahkanku membawamu kesini, dialah yang akan melindungi dan menyertaimu berdua di tempat yang sunyi ini." Setelah itu Nabi Ibrahim kembali ke Palestina. Suatu ketika Nabi Ibrahim mengunjungi keluarganya di Mekkah. Bukan main gembiranya hati Nabi Ibrahim Alaihissalam melihat Nabi Ismail telah beranjak remaja. Setelah beberapa lama ditinggal di sana Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji Nabi Ibrahim melalui mimpi. Beliau bermimpi diperintahkan Allah untuk mengorbankan dan menyembelih anak kesayangannya itu. Nabi Ibrahim berkata "Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?" dan Nabi Ismail Alaihissalam pun menjawab "Wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang yang sabar." Ketika keduanya telah siap menjalankan perintah itu, datanglah iblis berusaha menggodanya. Tapi Nabi Ibrahim Alaihissalam malah mengambil kerikil dan melempar iblis, sehingga iblis lari. Telah sampai di tempat penyembelihan Nabi Ibrahim membaringkan Ismail dan bersiap mengayunkan pisau yang tajam ke leher Ismail. Lalu Allah SWT berfirman "Wahai Ibrahim engkau telah mentaati perintahKu, ini adalah perintah yang sulit. Aku memberi balasan orang-orang yang berbuat baik". Nabi Ismail Alaihissalam tidak jadi dikorbankan, Allah subhanahuwata'ala menggantinya dengan domba yang besar. Itulah kemudian yang disembelih sebagai kurban. Demikian kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Ismail Alaihissalam yang diabadikan dalam perayaan hari raya Idul kurban. Mohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.*** Semuapatung-patung dihancurkan, meski dia tahu ituadalah buatan ayahnya sendiri.Nabi Ibrahim As hanya menyisakan satu berhalayang tidak dirusaknya.Patung tersebut adalah berhala yang paling besar di tempat itu. Kemudian dia meletakkan kapak yang dipakai untuk menghancurkan patung-patunglainnya di pangkuan berhala satu-satunya yang takdirusaknya. Dalam isi contoh ceramah singkat untuk anak SD selama 5 menit ini akan membahas tentang teladan Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban yang keduanya saling berhubungan yang pehuh kisah ketakwaan. Dengan kisah menarik dan bahasa yang mudah dicerna anak-anak usia Sekolah Dasar hingga contoh ceramah singkat untuk anak SD ini cocok digunakan untuk lomba ataupun mengisi acara berkenaan dengan bulan Dzulhijjah dalam waktu 5 menit. Ceramah merupakan pidato, nasehat juga penyampaian ilmu yang menggunakan ilmu Agama Islam didalamnya bisa disampaikan untuk acara resmi maupun umum bertepatan dengan hari-hari besar perayaan Islam. Baca Juga Contoh Ceramah Singkat Anak Mudah Dihafal dengan Tema Menuntut Ilmu Dalam waktu 5 menit anakpun mampu menyampaikan ceramah singkat ini dengan tambahan intonasi percakapan juga penekanan dibeberapa kata maupun gaya bahasa tubuh yang lucu sesuai umur mereka. Inilah teks contoh ceramah singkat untuk anak SD 5 menit tentang teladan Nabi Ibrahim AS dan ibadah kurban "Assalamu'alaikum warahmatullahi rabbil alamin, wabihi nasta’inu alaa umuriddunya waddin. Wassholatu wassalamu alaa asyrafil mursalin, wa’alaa alihi wa sahbihi ajma’in. Amma ba’du. Marilah kita ucapkan Alhamdulillah kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan berbagai banyak nikmat berupa kesehatan, iman dan islam hingga kita masih dapat bertemu dalam kesempatan mulia ini. Jangan pula lupa kita haturkan sanjungan kepada Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wasallam yang akan memberikan kita syafaat kelak fi yaumil qiyamah. Teman-temanku bulan mulia Dzulhijjah ini ada 2 ibadah luar biasa yang bisa dilakukan berbeda dengan ibadah-ibadah dibulan lain yaitu ibadah haji dan ibadah kurban. Tahukah teman-teman bila 2 ibadah ini menjadi ibadah yang disyariatkan dari Nabi Ibrahim AS, bapak para Nabi yang sangat taat dan takwa kepada Allah 'azza wa jalla. Terutama ibadah kurban yang membutuhkan ketakwaan dalam pelaksanaannya, kenapa? karena saat mendapat perintah ibadah kurban nabi Ibrahim AS tidak diperintahkan menyembelih kambing atau domba seperti kita saat ini. Perintah berkurban itu datang berulang-ulang kali dalam mimpi Nabi Ibrahim AS yaitu ia harus menyembelih putra kesayangannya Nabi Ismail AS, Nabi Ibrahim Aspun sempat ragu dan menceritakan mimpi yang dialaminya 3 malam berturut-turut itu. Nabi Ibrahim berkata, Hai anakku, sungguh aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?", "wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar," jawab Ismail AS. Apakah Nabi Ibrahim AS menolak perintah Allah lewat mimpinya teman-teman?, tentu saja tidak karena mimpi para Rasul merupakan wahyu dari Allah dan Nabi Ibrahim AS adalah seorang Nabi yang sangat takwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. DocNaskah Pidato Ari Setyawan Academia Edu. Pidato Tentang Nabi Ibrahim. Makna Hijrah pada Mahasiswa Fikom Unisba di Komunitas followers Akun LINEDakwahIslam DOC Pidato ttg hijrah ojie al aziz - Academiaedu Ceramah maal hijrah 1431 h 00-Pidato Tentang Hijrah Ceramah Singkat. Nabi Ibrahim merupakan anak dari seorang pengrajin berhala yang

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ApuXFeX-_fq_PxNfEp9XDa4y7fJS_97UXML2SjMZsPSA3moYm5NOjQ==

NabiYusuf merupakan putra Nabi Ya'qub yang nasabnya tersambung ke Nabi Ibrahim hingga Nabi Adam AS. Nabi Yusuf lahir di Syam dari rahim Rahil, istri kedua Nabi Yakub AS. BACA JUGA: Pidato Singkat tentang Keutamaan Bulan Muharram, Meneladani Kesabaran Para Nabi PORTAL – Melakukan Ibadah haji dan kurban di bulan Idhul adha merupakan salah satu syariat Islam yang dinisbatkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dari kisah keduanya lah perintah berkurban bagi umat Islam mulai ditetapkan. Anjuran berkurban dengan cara memotong hewan ternak seperti Kambing, Unta dan Sapi diawali dengan Kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapatkan wahyu melalui mimpi untuk menyembelih putra kesayangannya yaitu Nabi Ismail. Nabi Ibrahim AS kemudian menceritakan mimpi tersebut kepada Nabi Ismail AS. Dengan penuh ketaatan dan keikhlsan, Nabi Ismail AS pun rela menyerahkan nyawanya untuk disembelih sebagai bukti keimanannya kepada Allah. Kisah ini pun termaktub dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 102 yang Artinya فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ismail Berkata “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Keduanya pun kemudian menyiapkan segalanya untuk melakukan proses penyembelihan. Dengan penuh ketaatan, kesabaran, dan keimanan kepada Allah, Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS pun akhirnya siap untuk melaksanakan perintah tersebut. Baca Juga Kisah Nabi Ibrahim AS Yg Tahan Dibakar Api Lengkap Ketika proses penyembelihan itu hendak dilakukan, Nabi Ismail AS meminta kepada sang ayah Nabi Ibrahim AS agar tidak melihat / memandang wajahnya. Namun, sebelum pisau menempel di leher Nabi Ismail, Allah berfirman bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail hanyalah ujian keimanan. Allah pun kemudian mengirimkan seekor kambing untuk disembelih sebagai pengganti Nabi Ismail. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat As-Saffat ayat 107 وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ Artinya “Dan Kami tebus anak itu Ismail dengan seekor sembelihan yang besar,” Surat As-Saffat ayat 107. Dari kisah tersebutlah kemudian berkurban di Idhuladha disunahkan bagi setiap muslim. Beberapa hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ialah sebagai berikut. Ada balasan kebaikan di balik setiap ujian Disunahkan berkurban bagi yang mampu sebagai ketaatan Seorang muslim adakalanya mendapatkan ujian berat untuk menguji keimanannya Kecintaan kepada Allah harus lebih besar dibandingkan kepada anak dan istri Wajib seorang anak taat kepada orang tua dalam hal kebaikan Demikianlah Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail untuk menjalankan perintah Allah yang cukup berat demi ketaatan-Nya. semoga bermanfaat untuk semua saudara muslim dimanapun anda berada. Aamiin Yaa Rabbal Allamin. Wallahu a’lam bishawab![] Post Views 831
Newsschmu.id, Kisah Nabi: Kisah Nabi Ibrahim Singkat dan Lengkap, Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu dari 25 Nabi yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Kisah Nabi Ibrahim AS juga perlu diketahui oleh umat Islam. Oleh karena itu, berikut kisah Nabi Ibrahim AS sejak kecil hingga perjuangannya melawan Raja Namrud.
- Berikut adalah contoh Khutbah Idul Adha, yaitu tentang kisah teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Idul Adha merupakan salah satu di antara dua hari raya yang diperingati umat Islam tiap tahunnya selain Idul Fitri. Hari Raya Idul Adha juga biasa disebut sebagai hari raya kurban. Lantaran masih ada kaitannya dengan peristiwa antara Nabi Ibrahim AS dengan Nabi Ismail AS. Yakni ketika Nabi Ibrahim bakal menyembelih sang putra atas perintah-Nya, Allah SWT seketika pula menunjukkan kekuasaan-Nya. Sejumlah kisah teladan yang pernah dialami Nabi Ibrahim juga bisa dipetik dan menjadi pelajaran bagi umat manusia. Seperti tentang menghadapi sejumlah ujian, keimanan kepada Allah SWT, dan rela untuk berkorban. Berikut adalah contoh Khotbah Idul Adha dengan tema "Kisah Teladan Nabi Ibrahim AS" seperti dikutip dari laman NU Online. Khotbah Pertamaاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ .وقال أَيْضًا وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ Hadirin jamaah salat Idul Adha yang dimuliakan Allah pertama dan paling utama, mari kita tingkatkan rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT. Yakni dengan jalan tetap menjauhi larangan-Nya dan disertai dengan menjalankan segala perintahnya. Kemudian, mari kita bersyukur terhadap segala anugerah yang telah diberikan Allah SWT sehinga kita masih diberi kesempatan untuk bisa hadir dan menikmati hari yang mulia ini, yaitu hari raya Idul Adha. Jamaah yang berbahagia semuanya,Idul Adha tentu tidak bisa terlepas dari peristiwa yang pernah dialami oleh Nabi Ibrahim AS semasa hidup. Sejumlah keteladaan bisa dipetik umat manusia dari kisah yang dilalui oleh ayah kandung Nabi Ismail AS tersebut. Salah satu diantara yang terjadi ialah bagaimana cara Nabi Ibrahim AS menemukan "Tuhan". Diceritakan bahwa Nabi Ibrahim merupakan seorang yang cerdas dan pintar. Kala masih muda, ia mengalami kegelisahan. Penduduk zaman itu banyak yang menyembah berhala alias patung. Dan patung-patung ini dianggap sebagai Tuhan. Lalu, pada malam hari datang, ia merenung dan melihat ke arah bintang, yang dikira selaku Tuhan. Lagi-lagi, Nabi Ibrahim tidak percaya karena bintang pada akhirnya tenggelam. Demikian pula yang terjadi terhadap bulan. Ketika matahari datang di siang hari, hal yang sama tersaji. Ia juga tidak percaya karena matahari yang sedemikian besar itu akhirnya terbenam juga. Kisah yang lainnya ialah saat dirinya menghancurkan patung-patung milik Raja Namrud. Alasannya, patung yang dianggap sebagai Tuhan itu justru tidak mampu melindungi diri sendiri kala dihancurkan oleh dirinya. Namun demikian, atas perbuatannya tersebut, Nabi Ibrahim mendapatkan hukuman dari sang Raja. Badannya dibakar. Ketika api sudah mulai membakar tubuh, Allah SWT kemudian memberikan pertolongan-Nya. Api yang seharusnya panas justru malah menjadi dingin. Artinya, tubuh Nabi Ibrahim yang diharapkan oleh Sang Raja bisa menjadi abu, malah tidak hangus sedikitpun. Melalui Al-Quran surah Al-Anbiya ayat 69, dituliskan bahwa قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ Artinya,"Kami berfirman "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim,". Jamaah Rahimakumullah,Peristiwa penting lainnya yang terjadi pada masa Nabi Ibrahim AS ialah perihal karunia seorang anak. Kendati ia seorang utusan, Allah juga tetap memberikan ujian. Nabi Ibrahim tetap bersabar kala beliau tidak kunjung mendapatkan seorang keturunan dalam hidupnya ketika itu. Sang istri, Sarah, menyarankannya untuk menikah dengan Hajar, salah satu pembantu yang dimiliki. Lalu lahirnya seorang Ismail dari pernikahan Ibrahim dan Hajar tersebut. Kelak, sang anak juga diangkat menjadi nabi oleh Allah SWT. Ditengah kebahagiaan tersebut, Sarah akhirnya dikaruniai anak. Lahirlah Ishaq, yang juga akan menjadi nabi. Ketika anak kedua hadir di dunia, usia Nabi Ibrahim sudah menginjak angka 100 tahun. Ujian dari Allah tidak berhenti begitu saja. Kala menjalani kehidupan dengan keluarga, kemudian turun perintah untuk menyembelih sang putra kesayangan, Ismail. Melalui firman-Nya, surat As-Saffat ayat 102 menerangkan فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Artinya,"Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". Mendapatkan persetujuan dari anaknya, Nabi Ibrahim tetap saja menunaikan perintah Allah SWT. Dan seketika pula ketika Ismail akan disembelih, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya. "Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, untuk melaksanakan perintah Allah. Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Selamat sejahtera bagi Ibrahim.” QS As Saffat 103-109. Hadirin jamaah Salat Idul Adha yang berbahagia,Banyak kisah teladan dari Nabi Ibrahim AS yang bisa menjadi contoh dalam menjalani kehidupan di masa kini. Diantaranya ialah menyampaikan sebuah kebenaran meskipun bakal ada resikonya, selalu tetap bersabar dalam menghadapi cobaan, serta teguh pada pendirian. Demikian isi kotbah pertama ini. Semoga dapat bermanfaat, khususnya dalam menjalani hari raya Idul Adha. Khotbah KeduaHadirin jamaah salat Idul Adha yang dimuliakan Allah cerita tentang Nabi Ibrahim AS di atas merupakan teladan penting bagi kita dalam melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Ketika Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi dari Allah untuk menyembelih putranya, ia pun melaksanakan dengan persetujuan Nabi Ismail. Ini bisa menunjukkan sebuah ketaqwaan dari seorang umat kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, maka lahirlah istilah "kurban" yang diperingati umat manusia hingga sekarang dengan disimbolkan dengan penyembelihan domba sebagai sebuah pengorbaan di dalam beragama. Pelajaran penting lainnya yang bisa juga menjadi contoh ialah tentang beriman. Yakni keimanan dalam melawan hawa nafsu dalam diri masing-masing individu. Kemudian ada pula hak untuk hidup. Nabi Muhammad SAW dalam sebuah kotbah di Padang Arafah berpesan bahwa jiwa, harta, dan harga diri manusia mempunyai sisi kemuliaan yang tidak bisa dihilangkan. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Umat Islam dalam beberapa minggu lagi akan merayakan Hari Raya Iduladha pada 9 Juli 2022/10 Zulhijah 1443 H Raya Idul Adha bagi kaum muslim juga identik dengan pemotongan hewan kurban. Kurban menurut syariat Islam ialah menyembelih hewan ternak yang memenuhi syarat tertentu pada hari raya Iduladha dan hari-hari tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah semata-mata untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dari pelaksanaan ibadah kurban ialah sunah muakadah, begitu dianjurkan pengerjaannya terutama bagi muslim yang memiliki kelapangan harta. Dalil anjuran pelaksanaan ibadah kurban dijelaskan oleh Allah swt. melalui firmanNya dalam Surah Al Kautsar ayat 1-3 sebagai berikut“Sungguh, Kami telah memberimu Muhammad nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus dari rahmat Allah.” QS. Al Kautsar [108] 1-3.Rasulullah saw. bahkan pernah memberikan peringatan kepada muslim yang memiliki kelapangan harta namun tidak melaksanakan kurban. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah sebagaimana sebuah hadis sebagai berikut, “Barangsiapa yang memiliki kelapangan [harta], sedangkan ia tak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami.” Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim.Hewan yang diperbolehkan untuk berkurban ialah hewan ternak meliputi unta, sapi, kerbau, dan kambing atau domba. Dalil dari syariatkannya hewan ternak sebagai hewan kurban dijelaskan oleh Allah swt. melalui Surah Al Hajj ayat 34 sebagai berikut“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan kurban, agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak.” QS. Al Hajj [22] 34Dikutip dari “Hukum, Makna, Jenis Hewan, dan Ketentuan Ibadah Kurban” NU Online oleh Zakky Mubarak, Imam Malik berpendapat bahwa yang paling utama adalah kambing atau domba, kemudian sapi, lalu unta. Sedangkan Imam al-Syafi’i berpendapat sebaliknya, yaitu yang paling utama adalah unta, disusul kemudian sapi, lalu kambing. - Sosial Budaya Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Yulaika Ramadhani Namunakhirnya Nabi Ibrahim Alaihissalam mulai mengerti, Tuhan yang disembah bukanlah Tuhan berupa benda yang terbit dan tenggelam. Tuhan yang patut disembah adalah Tuhan yang menerbitkan dan yang menenggelamkan. Allah kemudian memberi petunjuk kepada Nabi Ibrahim bahwa Allah adalah Tuhan yang selama ini beliau cari. Kisah nabi ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat / Pic source abdurohmanafandiKetika kita tengah melaksanakan ibadah shalat, dimana saat melakukan duduk tasyahud atau tahiyat akhir akan menyebutkan dua nama dua nama Nabi tersebut tidak lain dan tak bukan adalah Nabi Muhammad SAW dan juga Nabi Ibrahim menjadi sebuah pertanyaan, mengapa ketika shalat hanya nama kedua Nabi tersebut saja dan tak ada nama Nabi ataupun Rasul yang lain?Baca juga Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan dan Kisah - Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW yang LainBisa saja tak usah dipermasalahkan, karena memang hal itu sudah diajarkan oleh Rasulullah jika hal seperti ini dipermasalahkan, akan mempengaruhi keyakinan kita bahwa kenabian Muhammad dan Ibrahim mempunyai bobot yang lebih tinggi daripada Nabi-nabi yang seperti ini tidak diperbolehkan karena adanya perintah agar tidak membeda-bedakan antara para Nabi yang satu dengan yang lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT.“Katakanlah hai orang-orang mukmin "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya. Dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” QS Al-Baqarah136Menyimpulkan dari hal tersebut, penyebutan nama Nabi Muhammad dan juga Nabi Ibrahim. Saat shalat berhubungan dengan pemberian gelar kepada Nabi sesuai dengan kapasitasnya sebagai Nabi dan keistimewaan yang gelar khalil kepada Nabi Ibrahim as, sebagaimana firman Allah swt,“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” QS An-Nisa125Demikian pula Allah juga memberikan penyebutan rahmat bagi semesta alam kepada Nabi Muhammad saw,“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” QS Al-Anbiya107Oleh karena hal itu, mungkin saja penyebutan nama beliau-beliau ini bisa kita lafalkan hingga saat dari hal tersebut, membahas mengapa nama Nabi Ibrahim yang disandingkan dengan nama Nabi Muhammad SAW. Lantas seperti apakah sebenarnya kisah riwayat Nabi Ibrahim tersebut?Kisah Nabi Ibrahim Lengkap dari Lahir Hingga Beliau WafatKisah nabi ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat / Pic source themeaningofislamDilahirkan di tengah-tengah masyarakat musyrik dan kafir, Nabi Ibrahim yang kala itu masih mencari jati diri harus dihadapkan pada permasalahan yang karena sang ayah yang malah bekerja sebagai pembuat patung berhala, dan juga raja pada masa itu yang malah mendeklarasikan diri sebagai beliau bermula ketika dilahirkan pada tahun 2295 SM di negeri Mausul. Dimana penuh masyarakat jahiliyah yang musyrik dan kafir, dan ayah beliau yang bernama Azar yang masih keturunan Sam bin Ibrahim sendiri dilahirkan pada tahun 2295 sebelum Masehi, di negeri Mausul. Ayah beliau adalah seorang pembuat patung berhala, sedangkan beliau sendiri sangat membenci berhala-berhala hanya sampai disitu saja, karena beliau juga terlahir pada zaman kerajaan raja Namrud yang berani mengaku sebagai sebuah zaman yang zalim dan penuh dengan Nabi Ibrahim dan raja Namrud berlanjut ketika beliau yang masih bayi harus diasingkan. Karena raja Namrud yang memerintahkan semua orang untuk membunuh semua bayi laki-laki di takut dirinya akan tumbang oleh seorang lelaki yang diutus Allah SWT. Sehingga guna menyelamatkan diri dan juga tahtanya, ia pun menyuruh semua warga untuk membunuh semua bayi laki-laki yang atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim selamat dan setelah beliau dewasa dan dapat berpikir manakah Tuhan yang patut untuk akhirnya dirinya kembali ke tengah masyarakat dan melihat semua orang seperti gila pada setiap rumah dan tempat-tempat umum dipenuhi patung berhala agar dapat menyembah setiap waktu. Termasuk di rumah ayahnya yang memang bekerja sebagai pembuat patung kelamaan Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya pada manakah Tuhan itu? Manakah yang dinamakan Tuhan?Kemudian Allah pun memberikan mukjizat pada Nabi Ibrahim yakni sebuah pemikiran cerdas, kritis, sekaligus mengutusnya sebagai penyampai keberadaan Allah SWT selama dimulailah perjalan mencari jati diri Nabi Ibrahim banyak kaumnya yang menyembah berhala yang terbuat dari batu, dan Beliau tidak mau ikut menyembah berhala itu, karena baginya hanyalah sebuah beliau melihat bulan dan bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata “Mungkinkah benda-benda itu Tuhan?”Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu ia berkata “Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu.”Maka Allah berfirman dalam QS. Al-An’am ayat artinya “Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang lalu dia berkata“Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”.Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata“Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat”.Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”.Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”Allah pun memberi Nabi Ibrahim akal dan kecerdasan yang luar biasa dan mulailah beliau menyampaikan Dakwah Nabi Ibrahim ASKisah nabi ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat / Pic source pinterestSetelah tahu perihal kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, maka dimulailah awal baru bagi beliau untuk menyampaikan kebenaran yang paham bahwa berhala bukanlah Tuhan, Nabi Ibrahim dengan kecerdikannya langsung merencanakan sesuatu pada Raja Namrud dan para suatu hari Raja Namrud melakukan perjalanan ke luar kota bersama sebagian besar pengikutnya selama beberapa hari. Wilayah kekuasaan Namrud pun nyaris Nabi Ibrahim masuk dan menghancurkan semua berhala yang ada di wilayah Namrud. Semua patung-patung dihancurkan, meski dia tahu itu adalah buatan ayahnya Ibrahim as hanya menyisakan satu berhala yang tidak dirusaknya. Itu adalah berhala yang paling dia meletakkan kapak yang dipakai untuk menghancurkan patung-patung lainnya di pangkuan berhala satu-satunya yang tak beberapa hari Raja Namrud mengetahui semua berhalanya rusak dan murka."Siapa yang melakukan semua ini di belakangku?!" teriaknya pada satu pengikutnya yang kebetulan tidak turut pergi bersama Namrud mengatakan bahwa ada seorang pemuda bernama Ibrahim yang melakukan itu Nabi Ibrahim untuk menghadap Raja Raja berkata dengan geram "Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-berhala ini?""Bukan!" jawab Ibrahim jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata "Lalu siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada di sini saat kami pergi dan bukankah engkau membenci berhala-berhala ini?""Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang menghancurkannya, bukankah kampaknya masih berada di lehernya?" sahut Ibrahim dengan Namrud membantahnya "Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!".Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata "Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?"Mendengar pernyataan Ibrahim, para pengikutnya tersadar dan terpikir oleh mereka Tuhan yang selama ini disembah tidak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Namun, Raja Namrud semakin kejadian tersebut, raja Namrud yang marah pun hendak melakukan sesuatu kepada Ibrahim. Lantas, apa yang hendak dia perbuat kepada Nabi Ibrahim?Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidupKarena hal tersebut, banyak dari para pengikut raja Namrud yang mulai bertanya-tanya kepada Nabi Ibrahim perihal Tuhan yang patut setelah terlihat pengaruh Nabi Ibrahim semakin besar di kalangan pengikutnya, Raja Namrud merasa terdesak dan terjatuh harga karena itu, untuk menjaga wibawanya, Namrud memerintahkan para pegawainya dan pengikut setianya untuk menangkap Ibrahim untuk dihukum mati, yaitu dengan cara dinyalakan besar sekali dengan kayu sebagai bahan bakarnya, sementara Nabi diikat dan ditempatkan di tengah-tengah tumpukan Allah lebih berkuasa dalam segala hal. Allah belum menghendaki Nabi Ibrahim mati dan kalah oleh Raja proses pembakaran itu, Raja Namrud dan para pengikutnya tertawa dengan penuh mengira, Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu bersama api itu. Namun, begitu terkejutnya mereka setelah api yang menyala dahsyat itu Allah SWT kembali memperlihatkan kekuasaan-Nya. Allah berfirman kepada apiيَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ.....Artinya"Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim." Al-Anbiya 69Setelah api padam, keluarlah Ibrahim tanpa mengalami cedera sedikit saat itu, pengikut Namrud berpaling dan menjadi umat Nabi Ibrahim untuk terus lurus ke jalan Allah dalam menjalankan tugas kerasulannya Nabi Ibrahim berusaha menyadarkan ayahnya. Agar tidak lagi menyembah berhala, dan tidak memperturutkan jalan masih keukeuh pada pendiriannya, ayah Ibrahim menjawab demikian adanya,قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ ۖ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّاArtinya"Berkata ayahnya, "Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku hai Ibrahim? Ingatlah, jika kau hentikan hinaan-hinaan terhadap tuhan-tuhan niscaya aku akan menyiksamu! Dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama." Maryam 46Sementara itu Raja Namrud ingkar saja kepada Allah, maka Allah menghukum Raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk yang sangat luar biasa itu menggigit tubuh Raja Namrud dan pengikutnya memasuki lubang-lubang hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiri mati dengan cara siksaan yang Ibrahim dan Kehidupan Rumah Tangga BeliauBerlanjut daripada kisah Nabi Ibrahim dibakar dan dihukum namun kebal akan semua itu, dan pada akhirnya pengikut Namrud yang sombong pun mulai percaya kepada Nabi Ibrahim berapa lama, kehidupan Nabi Ibrahim pun berlanjut saat beliau menemukan tambatan Siti Sarah dan Siti Hajar yang keduanya dipertemukan dengan Nabi Ibrahim atas kehendak Allah Nabi Ibrahim berada di negeri Mesir bersama dengan Siti Sarah, dan kemudian Raja Mesir yang sedang diobati pun kagum dengan kecantikan Nabi Ibrahim pun harus berbohong perihal istrinya itu agar tak dirampas oleh Fir' mengobati raja Mesir tersebut dan pada akhirnya dia pun sembuh atas izin Allah SWT. Sarah kemudian mendapatkan hadiah seorang perempuan hamba sahaya bernama Siti Hajar untuk dijadikan istri Nabi Nabi Ibrahim kembali ke Syam, Siti Sarah telah berusia lanjut, sedangkan beliau belum dikaruniai tidak lama kemudian, Siti Hajar melahirkan anak yang diberi nama Ismail. Demikian pula halnya dengan Siti Sarah yang melahirkan seorang anak yang diberi nama kedua orang inilah terlahir beberapa kaum. Dari keturunan Ishaq, banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang besar ternama yang disebut Bapak Kaum Bani dari Nabi Ismail, banyak menjadi orang mulia dan akhirnya menurunkan seorang rasul yang bernama Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin dan dari sinilah kisah antara kisah nabi Ibrahim dan Ismail Nabi Ibrahim dan Nabi IsmailKisah nabi ibrahim lengkap dari lahir sampai wafat / Pic source beitjuhuroMungkin banyak dari kita yang mengetahui perihal kisah Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, karena siapa yang tak mengetahui perihal cerita bersejarah terangkum di dalam Al-Qur'an dan Hadis sebagai rujukan untuk kita dalam beribadah kepada Allah hari besar Idul Adha, pastilah akan banyak sekali khutbah maupun ceramah di masjid yang kembali mengulang peristiwa hebat bagaimana bisa Nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya sendiri?Karena sebuah hal, maka Nabi Ibrahim harus merelakan istri dan anaknya untuk tinggal di sebuah tempat yang bahkan beliau pun tak yakin apa mereka berdua bisa tetapi, karena Allah SWT Sang Maha Kaya, sehingga saat Nabi Ismail menangis karena haus dan sang Ibu yakni Siti Hajar yang telah air dari bekas kedua telapak kaki Ismail yang diberi nama zam-zam, dan kini menjadi air paling digemari oleh orang yang bertandang ke tanah kawasan tersebut yang nantinya disebut sebagai kota Mekkah dan akan menjadi permukiman besar dimulai saat ditemukannya sumur zam-zam Nabi Ismail as mencapai usia remaja, Nabi ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih putranya, yaitu Nabi mimpi seorang Nabi merupakan salah satu dari cara Allah menurunkan wahyunya kepada Nabi. Jadi perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim perintah itu, ibrahim duduk dan termenung memikirkan ujian dari Allah yang begitu berat seorang ayah yang baru saja dikarunia seorang putera setelah puluhan tahun diharapkan dan saat ini ia sedang penuh kebahagiaan bersama putranya yang diharapkan bisa menjadi pewaris dan menyambung kelangsungan keturunannya. Tiba tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut oleh tangan ayahnya ragu apakah perintah yang muncul dalam mimpi itu siasat setan untuk menggoyahkan iman beliau, namun mimpi tersebut datang hingga tiga kali yakinlah akan mimpi tersebut kalau memang perintah langsung dari Allah amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim as, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud “Allah lebih mengetahui dimana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalah-Nya”.Lalu Nabi ibrahim as tidak membuang waktu lagi, berniat tetap akan menyembelih Nabi Ismail as puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah berangkatlah Nabi Ibrahim as menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada putranya apa yang Allah Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika Nabi Ismail as mulai besar Nabi ibrahim as berkata “Hai anakku! Aku telah bermimpi, di dalam tidur seolah-olah saya menyembelih kamu, maka bagaimanakah pendapatmu?”Tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang Nabi Ismail pun menjawab perkataan ayahnya “Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu agar ayah mengikatku kuat kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan Ayah,Kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak tertera darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahala ketika ibuku melihatnya,Ketiga tajamkanlah pedangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku,Keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaianku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya”Kemudian dipeluknya Nabi Ismail as dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata “Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah”Baca juga Kisah Nabi Saleh, Nabi Ishaq dan Nabi IlyasaNamun karena keikhlasan hati dari Nabi Ibrahim dan sifat menerima dari nabi Ismail sendiri. Allah pun menggantikannya dengan kambing, sehingga dari sinilah asal muasal sunnah untuk menyembelih kambing ketika Idul Adha banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari kisah Nabi Ibrahim AS. Beliau yang wafat pada usia 200 lahir pada tahun 1273 setelah terjadinya peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh dengan kisah Nabi Ibrahim lengkap tersebut kita bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam hal guna menambah nilai iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. MasyAllah, sungguhlah kisah nabi ibrahim singkat dan jelas ini bisa menjadi gambaran perihal acuan amalan kita sehari-hari. Dimana butuh keikhlasan, kesabaran, dan juga tak mudah putus asa dalam bekerja dan berdoa. islam anak orang tua Palingtidak ada 3 hal yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam memperingati Maulid Nabi ini. 1. Kelahiran Nabi adalah momentum untuk bersyukur Kepada Allah karena telah menghadirkan manusia sempurna untuk dijadikan sebagai panutan. 2. Connection timed out Error code 522 2023-06-16 092334 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81fdeb0f00d0bd • Your IP • Performance & security by Cloudflare Tatkalakeduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya) (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telahmembenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami membeni balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Kisah Nabi Kisah Nabi Ibrahim Singkat dan Lengkap, Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu dari 25 Nabi yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Kisah Nabi Ibrahim AS juga perlu diketahui oleh umat Islam. Oleh karena itu, berikut menyajikan kisah Nabi Ibrahim AS sejak kecil hingga perjuangannya melawan Raja Namrud. Nabi Ibrahim AS adalah seorang ulul azmi, yaitu sekelompok nabi yang memiliki ketekunan luar biasa dalam perjuangan dakwahnya. Nabi yang termasuk ulul azmi adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW. Kisah Nabi Ibrahim AS dikenal dalam peristiwa pengorbanan putranya, Nabi Ismail AS sebagai wujud cinta dan takwa kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim AS lahir di kota Ur di wilayah Mesopotamia yang sekarang dikenal sebagai Irak sekitar tahun 2295 SM. Ia lahir di tengah masa jahiliyah yang banyak membuat arca untuk disembah. Pada saat itu ada seorang penguasa yang mengaku sebagai Tuhan bernama Raja Namrud. Raja Namrud adalah penguasa Babel yang bangga dan banyak dari rakyatnya percaya bahwa Raja Namrud adalah Tuhan. Raja Namrud pernah bermimpi bahwa ada seorang anak yang dapat menghancurkan dan menggulingkannya. Dia juga membuat kebijakan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir. Tetapi orang tua Nabi Ibrahim AS menyembunyikan putra mereka di sebuah gua. Di negeri Nabi Ibrahim AS, seluruh masyarakat menyembah berhala, menyembah matahari, bulan dan bintang yang membuat Nabi Ibrahim AS memiliki banyak pertanyaan tentang siapa yang menciptakan dunia ini. Dia termenung dan ingin tahu siapa Tuhan yang harus disembah. KIsah Nabi Ibrahim Singkat melawan Raja Namrud Ketika beranjak dewasa, Nabi Ibrahim AS berhadapan dengan Raja Namrud yang mengaku sebagai Tuhan. Sebelum itu, Nabi Ibrahim AS menghancurkan semua berhala di wilayah Raja Namrud. Nabi Ibrahim AS meninggalkan salah satu berhala terbesar dan dia meletakkan kapak ke berhala. Raja Namrud menyadari bahwa berhala itu telah rusak dan dia kemudian memanggil Nabi Ibrahim AS untuk meminta jawaban. Nabi Ibrahim AS kemudian menjawab dengan lantang bahwa berhala terbesar adalah yang menghancurkan semua berhala. Kemudian terjadi perdebatan yang membuat Raja Namrud memerintahkan pasukannya untuk menghukum Nabi Ibrahim AS dengan cara membakarnya hidup-hidup. Kemudian Nabi Ibrahim AS diikat dan ditaruh di atas tumpukan kayu dan dibakar dengan api yang besar. Namun Nabi Ibrahim sama sekali tidak terbakar api dan membuat heran seluruh tentara dan Raja Namrud. Nabi Ibrahim AS keluar dari api tanpa luka sedikitpun. Kemudian mereka berpaling dari berhala dan menjadi umat Nabi Ibrahim AS dan kembali ke jalan Allah SWT. Makna Kisah Nabi Ibrahim AS Kisah Nabi Ibrahim AS bisa menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Kisahnya bisa mengajarkan arti ketabahan, pendirian yang kuat, mengajarkan tentang prinsip hidup dalam ajaran agama. Dari kisahnya pula, setiap manusia harus terus berpikir kritis sebelum bertindak dan selalu mencari kebenaran dari ketidaktahuan. Begitulah kisah Nabi Ibrahim AS sejak kecil hingga perjuangannya melawan Raja Namrud. Semoga kisah Nabi Ibrahim AS dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kita semua. Baca juga Kisah Nabi Ibrahim AS Tahan dibakar Api Kisah Nabi Ibrahim AS Singkat ILustrasi Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail Abraham lahir di Babel, dengan seorang Ayah bernama Torakh Tanggal yang dikenal sebagai Azar. Nabi Ibrahim lahir pada zaman Raja Namrud. Nabi Ibrahim lahir di tengah hutan, karena ayahnya khawatir Raja Namrud akan terbunuh, sehingga Nabi Ibrahim tumbuh di tengah hutan. Nabi Ibrahim mencintai alam tadabbur, ia memandang dunia ini untuk mencari Tuhan. Bulan, Bintang, Matahari ia perhatikan, mula-mula ia mengutus Bulan, Bintang, Matahari adalah Tuhan, namun karena Bulan, Bintang, matahari silih berganti akhirnya Nabi Ibrahim bergumam, “Tuhan tidak bisa hilang, pasti ada menjadi zat yang mengatur silih bergantinya bulan, bintang, dan matahari”. Menginjak dewasa, nabi Ibrahim berbaur dengan masyarakat, dan sudah mendapat titik terang tentang agama yang benar. Suatu hari, Nabi Ibrahim mengharap kesucian jiwanya kepada Allah, dan dengan bimbingan para malaikat, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk membunuh 4 burung dan meremukkan tubuh burung itu menjadi 1, lalu ia membaginya lagi menjadi 4 dan menempatkannya di tempat yang berbeda, dengan izin Allah burung-burung itu hidup kembali. , maka semakin kuat iman Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim mulai mendakwahkan agamanya, dan menentang agama Raja Namrud, hingga suatu hari, pada hari Sabtu, orang-orang pergi mencari ikan untuk pertunjukan pemujaan kepada berhala di Makkah, Nabi Ibrahim pergi ke Makkah, dan menghancurkan semua berhala di sana, dan meninggalkan 1 berhala yang sangat besar, dan kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala itu digantungkan di leher berhala besar tadi. Setelah orang-orang menyadari apa yang terjadi pada berhala mereka, mereka melaporkannya kepada raja, dan nabi Ibrahim adalah tersangka utama, dan segera dipanggil untuk diadili. Baca juga Kisah Nabi Adam Dalam persidangan, abraham dapat mengalahkan argumentasi raja, dan karena murka raja maka abraham dieksekusi dengan cara dibakar, tetapi atas izin Tuhan api yang membakar abraham tidak panas malah membuat abraham segar, melihat kenyataan itu, banyak orang mengikuti ajaran nabi Ibrahim. Video Nabi Muhammad Di Mata Albert Einstein
SDy6X.
  • qsf4af3a8s.pages.dev/938
  • qsf4af3a8s.pages.dev/577
  • qsf4af3a8s.pages.dev/652
  • qsf4af3a8s.pages.dev/173
  • qsf4af3a8s.pages.dev/26
  • qsf4af3a8s.pages.dev/472
  • qsf4af3a8s.pages.dev/104
  • qsf4af3a8s.pages.dev/834
  • qsf4af3a8s.pages.dev/278
  • qsf4af3a8s.pages.dev/212
  • qsf4af3a8s.pages.dev/39
  • qsf4af3a8s.pages.dev/726
  • qsf4af3a8s.pages.dev/275
  • qsf4af3a8s.pages.dev/682
  • qsf4af3a8s.pages.dev/326
  • pidato singkat tentang nabi ibrahim