Bukantanpa alasan, karena lensa mata adalah salah satu daya pikat dari wajah yang fashionable. Bermacam-macam warna yang menghiasi lensa mata, dari warna abu-abu, biru, hijau, dan sebagainya, menambah indah tatapan mata seseorang.
Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / Anatomi Mata Struktur, Fungsi, Cara Kerja, Penyakit, dll Anatomi Mata Struktur, Fungsi, Cara Kerja, Penyakit, dll Mempelajari anatomi mata akan membantu Anda memahami fungsi dan kerja mata. Mata adalah bagian paling penting dari tubuh yang berfungsi sebagai sistem visual manusia. Ketahui lebih dalam tentang anatomi mata, cara kerja, fungsi, Mata Sistem penglihatan adalah proses yang kompleks dan bahkan sel-sel di otak bekerja lebih banyak untuk indra penglihatan dibandingkan untuk indra penciuman, sentuhan, penciuman, dan perasa. Cara kerja sistem penglihatan secara singkat adalah cahaya masuk ke pupil Anda lalu difokuskan ke retina di belakang mata. Retina bekerja untuk mengubah sinyal cahaya menjadi impuls listrik. Kemudian, saraf optik membawa impuls listrik ke otak untuk memproses sinyal tersebut. Untuk mengetahui lebih detail gambar anatomi mata, berikut ini bagian-bagian mata dan fungsinya, yaitu Sklera Bagian putih mata untuk melindungi mata. Pupil Titik hitam di tengah mata adalah lubang dimana cahaya masuk ke mata. Iris Bagian mata yang mengelilingi pupil untuk mengontrol intensitas cahaya yang masuk dengan cara merubah ukuran pupil. Kornea Lapisan bening di depan mata yang melindungi iris dan pupil. Lensa Bening Terletak di bagian pupil yang berfungsi untuk fokus cahaya ke retina. Retina Lapisan dalam di bagian belakang mata dengan 10 lapisan sel lain, bagian mata paling penting. Semua saraf di anatomi mata bekerja sama untuk menciptakan penglihatan yang jelas. Bagian Mata dan Fungsinya Pelajari bagian-bagian mata dan fungsinya berikut ini 1. Jaringan Refraksi Mata Jaringan refraksi mata adalah jaringan mata manusia yang memfokuskan cahaya sehingga Anda melihat gambar dengan jelas. Jaringan refraksi mata yang bermasalah akan menyebabkan buram pada penglihatan Anda, Bagian dari refraksi mata, yaitu Pupil Pupil adalah bagian gelap di tengah mata yang bertugas untuk merespon cahaya yang masuk. Saat keadaan terang, pupil akan menutup sekitar 1 mm untuk melindungi retina dari cahaya yang sensitif. Saat keadaan gelap, pupil akan terbuka sekitar 10 mm agar cahaya bisa masuk dan terlihat lebih jelas. Cara kerja pupil seperti aperture atau bukaan kamera. Iris Mata Iris mata adalah bagian di sekeliling pupil yang bertugas untuk mengontrol ukuran pupil dan intensitas cahaya yang dapat masuk ke retina. Lensa Mata Lensa mata berbentuk cembung transparan. Cahaya masuk ke pupil lalu mencapai lensa. Lensa bertugas untuk memfokuskan cahaya ke retina. Fokus lensa mata akan berkurang seiring bertambahnya usia. Otot Siliaris Otot siliaris melekat pada lensa, bertugas sebagai akomodasi lensa untuk mengatur bentuk lensa dalam pemrosesan cahaya. Kornea Kornea adalah lapisan transparan yang melindungi pupil, iris mata, bilik mata depan anterior chamber atau area yang dipenuhi cairan di antara kornea dan iris mata. Kornea mata berfungsi sebagai sistem fokus mata utama. Kornea terdiri dari saraf-saraf penting yang sangat sensitif. Kornea adalah pertahanan pertama mata terhadap benda asing dan resiko cedera. Kornea harus dalam kondisi jernih untuk membiaskan cahaya. Terdapat dua cairan di mata sebagai nutrisi mata, yaitu badan bening Vitreous Fluid merupakan cairan mata seperti gel di belakang mata dan beranda depan Aqueous humor merupakan cairan berlendir transparan serupa plasma. 2. Retina Retina adalah anatomi mata selanjutnya, yaitu lapisan mata paling dalam yang terdiri atas 120 juta sel fotoreseptor yang mendeteksi cahaya lalu mengubahnya jadi impuls listrik untuk dikirim ke otak lalu diproses. Sel fotoreseptor mengandung protein yang sangat sensitif terhadap cahaya yang bernama opsins. Dua sel fotoreseptor utama yang bertugas mengirimkan impuls listrik ke otak adalah sel kerucut cones dan sel batang rods. Sel Kerucut Sel kerucut terletak di pusat retina atau yang disebut makula. Sel kerucut berbentuk padat di lubang kecil di tengah makula yang disebut sebagai fovea. Sel kerucut bertanggung jawab pada penglihatan warna yang fokus. Terdapat tiga jenis sel kerucut yaitu sel kerucut pendek atau biru, sel kerucut tengah atau hijau, sel kerucut panjang atau merah. Sel kerucut bekerja dalam cahaya normal dan membuat Anda bisa membedakan warna. Sel Batang Sel Batang terletak di tepi retina dan bekerja dalam tingkat cahaya rendah. Sel Batang tidak bisa membedakan warna namun sangat sensitif dalam mendeteksi jumlah cahaya terendah. Saraf Optik Saraf optik adalah kumpulan saraf tebal yang bertugas mentransmisikan impuls dari retina ke otak. Terdapat sekitar satu juta serat retina yang disebut sel ganglion. Sel ganglion berfungsi sebagai pengantar informasi cahaya dari retina ke otak. Setiap bagian sel ganglion memuat informasi cahaya yang berbeda. Beberapa bagian sel ganglion sangat sensitif terhadap kontras dan pergerakan cahaya, sebagian lainnya ada yang sensitif terhadap bentuk dan detail cahaya. Semua sel bekerja agar Anda dapat melihat objek visual dengan jelas. Mata dapat melihat dalam 3D dengan membandingkan impuls dari kedua mata dari otak. Impuls cahaya akan sampai ke otak lalu berakhir di korteks visual yaitu bagian otak yang khusus memuat informasi visual, lalu impuls cahaya diproses sampai menjadi gambar jelas yang Anda lihat. Itulah cara kerja mata yang ternyata sangat kompleks. 3. Bagian Pendukung Mata Lainnya Berikut ini adalah bagian pendukung mata yang tidak kalah penting lainnya, yaitu Sklera Sklera adalah bagian putih pada mata Anda yang berfungsi melindungi bola mata. Sklera memiliki tekstur berserat untuk menjaga bentuk mata. Konjungtiva Konjungtiva adalah selaput transparan yang berbentuk tipis untuk menutupi sebagian besar sklera dan bagian dalam kelopak mata Anda. Konjungtiva berfungsi sebagai pelumas mata dan melindungi mata dari mikroba. Koroid Koroid adalah lapisan jaringan ikat yang menghubungkan antara retina dan sklera. Koroid mengandung pembuluh darah dengan konsentrasi tinggi yang ketebalannya 0,5 mm. Koroid juga mengandung sel-sel pigmen penyerap cahaya untuk mengurangi pantulan di retina. Cara Kerja Mata Berikut ini adalah cara kerja mata dalam memproses cahaya jadi gambar jelas jadi Anda bisa melihat dengan baik Cahaya memantulkan objek yang sedang Anda lihat Sinar cahaya masuk ke mata melewati kornea di bagian depan mata Cahaya melewati cairan beranda depan mata aqueous humor lalu masuk ke pupil untuk mencapai lensa mata Lensa dapat merubah ukuran cahaya yang akan difokuskan ke retina di belakang mata Saat menuju retina, cahaya melewati cairan kental dan jernih atau disebut vitreous humor Vitreous humor atau badan bening mata membantu cahaya mempertahankan bentuknya di bola mata Cahaya tiba di belakang mata lalu sampai ke retina Retina mengubah cahaya menjadi impuls listrik yang kemudian dibawa ke otak oleh saraf optik Tahap terakhir cahaya sampai di otak Cahaya diproses di korteks visual otak besar dan mengartikan semua impuls listrik menjadi apa yang Anda lihat Cara kerja mata normal yang ternyata sangat komplek. Semua bagian di mata bekerja sama untuk menciptakan visual yang Anda lihat. Jika ada satu bagian kecil saja yang bermasalah, maka penglihatan akan terganggu. Jenis Penyakit Mata Mata adalah salah satu organ yang paling sensitif dan harus dijaga kesehatannya dengan baik. Terdapat jenis-jenis penyakit mata, meliputi Ablasio Retina Retina tidak berada di posisi normal dan menyebabkan penglihatan terganggu. Amblyopia atau Mata Malas Penurunan daya penglihatan pada satu anak yang umunya terjadi sejak anak usia dini. Anisokor Pupil memiliki ukuran yang berbeda sehingga menimbulkan ilusi kedua mata memiliki dua warna bola mata berbeda. Astigmatisma Gangguan penglihatan paling umum dimana Anda buram melihat objek benda, lalu Anda menyipitkan mata untuk memfokuskan objek. Buta Warna Sel batang tidak berfungsi dengan baik dan menyebabkan Anda tidak bisa membedakan warna-warna. Degenerasi Makula atau Age Macular Degeneration AMD Kondisi penglihatan yang kabur karena faktor usia. Katarak Masalah penglihatan menjadi buram karena efek usia. Konjungtivitis atau Mata Merah Radang atau infeksi pada membran konjungtiva hingga membuat mata merah. Diplopia atau Penglihatan Ganda Kondisi saat Anda membuka mata dan Anda melihat objek ganda. Eye Floaters atau Pengambangan Mata Gangguan mata dimana Anda seperti melihat bintik-bintik, garis, berwarna abu-abu, atau sesuatu yang melayang. Glaukoma Gangguan pada saraf optik mata yang merupakan bagian vital bagi penglihatan. Hifema Pendarahan di depan mata, terletak di antara kornea dan iris mata. Hipermetropi atau Rabun Dekat Kondisi mata tidak bisa melihat objek dekat dengan jelas, namun melihat objek jauh jelas. Miopi atau Rabun Jauh Tidak bisa melihat dengan jelas objek benda yang jauh, gangguan mata paling umum untuk orang di bawah usia 40 tahun. Neuritis Optik Peradangan pada saraf optik yaitu saraf yang mengirimkan impuls dari mata ke otak. Retinitis Pigmentosa Peradangan pada retina yang dapat menyebabkan buta. Strabismus atau Mata Juling Kondisi dimana mata tidak bisa fokus pada satu titik, kedua mata menatap pada dua arah berbeda. Sindrom Mata Kering Mata tidak memproduksi air mata yang cukup atau mata kelelahan. Uveitis Peradangan pada uvea yaitu lapisan tengah mata yang terdiri dari iris mata, badan siliaris, dan koroid. Itulah jenis-jenis penyakit mata dengan sistem kerjanya yang kompleks. Anda mungkin berpikir mata adalah organ biasa, namun mata berperan sangat penting bagi kehidupan. Jaga kesehatan mata agar terhindar dari gangguan penglihatan tersebut. Jenis Tes Mata Berikut ini adalah jenis tes mata yang dapat Anda lakukan untuk mendiagnosa beberapa kondisi penyakit mata, yaitu Tonometri Tes mata sederhana untuk diagnosis penyakit mata glaukoma. Slit Lamp Pemeriksaan mata dengan mikroskop khusus dan disinari dengan cahaya intensitas tinggi, tes ini untuk berbagai penyakit mata. Oftalmoskop Dokter memberikan tetes mata lalu menyinarinya dengan oftalmoskop untuk melihat kondisi retina. Refraksi Dokter akan memeriksa kekuatan penglihatan mata Anda dengan berbagai lensa untuk mencari ukuran lensa mana yang sesuai untuk kondisi mata Anda. Tes Ketajaman Visual Pengecekan mata dengan membaca huruf-huruf dari ukuran besar sampai kecil untuk mengetahui kondisi penglihatan Anda. Diagnosis kondisi mata umumnya dilakukan dengan jenis tes mata tersebut, setelah tahu apa masalahnya Anda bisa melakukan pengobatan atau perawatan agar kondisi mata tidak bertambah parah. Jenis Perawatan Mata Anda dapat melakukan perawatan dan pengobatan berbagai kondisi mata dengan jenis pengobatan mata berikut ini, yaitu Kacamata atau Kontak Lensa Penggunaan kacamata atau kontak lensa dapat membantu penglihatan jadi lebih jelas, umumnya untuk mengatasi rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Operasi LASIK Operasi LASIK atau disebut juga operasi laser untuk mengatasi rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Cara kerjanya adalah dokter menggunakan sebuah laser yang ditujukan untuk membentuk kornea untuk memperbaiki cara mata memfokuskan sinar cahaya ke retina di belakang mata. Keratektomi Fotorefraktif Operasi dengan laser yang prosedurnya hampir sama dengan prosedur operasi LASIK untuk memperbaiki penglihatan dari rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Artificial Tears Artificial Tears atau air mata buatan adalah obat tetes mata yang kandungan dan teksturnya dibuat seperti air mata natural untuk mengatasi iritasi mata. Koagulasi Laser Operasi mata untuk memperbaiki struktur retina yang rusak. Koagulasi laser digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit mata dan pembuluh darah abnormal di sekitar mata. Operasi Katarak Operasi untuk mengatasi gangguan mata katarak yang umumnya terjadi pada orang tua. Cara operasi katarak adalah dengan mengganti lensa mata katarak dengan lensa buatan. Terdapat berbagai jenis pengobatan mata yang dapat Anda lakukan. Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis mata untuk tindakan medis seperti operasi mata. Tips Merawat Kesehatan Mata Berikut ini adalah tips merawat kesehatan mata, yaitu Makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3, lutein, zinc, dan vitamin C, A, dan E seperti wortel, bayam, tuna, telur, dll. Berhenti merokok. Gunakan kacamata hitam di siang hari untuk melindungi mata dari bahaya sinar UV. Gunakan kacamata yang sesuai dengan kondisi mata Anda. Beri istirahat untuk mata Anda terutama jika melihat ke layar ponsel atau komputer terlalu lama. Jika mata kering, kedipkan berkali-kali sampai mata terhidrasi. Cek mata ke dokter atau optik yang menyediakan alat pemeriksaan mata. Fakta dan Mitos Mata Berikut ini adalah pembahasan fakta dan mitos mata yang paling umum beredar di masyarakat, yaitu Makan wortel baik untuk kesehatan mata karena wortel mengandung vitamin A, namun sumber lain seperti susu, keju, dan kuning telur juga bagus untuk mata. Menonton TV terlalu dekat dengan layar tidak akan merusak penglihatan Anda. Membaca saat gelap juga tidak akan membuat penglihatan Anda jadi lemah, hanya akan menyebabkan sakit kepala. Menggunakan kacamata atau lensa kontak tidak akan memperburuk kondisi mata Anda, faktor lain yang mungkin adalah pengaruh usia. Anak dengan mata juling bisa disembuhkan dengan pengecekan dan pengobatan sedini mungkin. Ada banyak perawatan medis yang bisa dilakukan untuk memperbaiki penglihatan Anda. Itulah penjelasan lengkap tentang anatomi mata, bagian mata dan fungsinya, jenis penyakit mata, jenis pengobatan mata, dll. Semoga informasi kesehatan ini berguna untuk Anda dalam menjaga kesehatan mata. AboutKidsHealth. 2011. Eyes Anatomy and Function. Diakses pada 25 September 2019. Newman, Tim. 2018. An introduction to eyes and how they work. Diakses pada 25 September 2019. WebMD. 2018. Picture of The Eye. Diakses pada 25 September 2019. WebMD. 2018. How to Keep Your Eyes Healthy. Diakses pada 25 September 2019. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
Mengenallensa mata lebih dalam. Apipah — September 24, 2021 2:27 am in Rangkuman • Comments off. Kemampuan mata manusia untuk "melihat" adalah saling bergantung pada semua bagian-bagiannya. Tujuan dari lensa adalah untuk memfokuskan objek dekat dan jauh untuk membuat mereka jelas. Lensa, seperti lensa kamera, membuka dan menutup untukBagi penggemar fotografi tentu sudah familiar dengan diskusi soal mana yang lebih mewakili penglihatan manusia, apakah lensa 50mm atau malah 35mm. Ada yang bilang 50mm lebih mirip penglihatan manusia karena tidak ada potensi distorsi, dan ada juga yang berpendapat 35mm lebih mewakili lebar penglihatan manusia. Pertanyaanya Benarkah sistem lensa kamera juga bisa mereplika sistem penglihatan manusia? Lensa sendiri sebenarnya memang dibuat dengan menyontek struktur mata manusia yaitu bagian terluar kornea, ring aperture iris dan pupil, lensa dan sensor retina. Setelah banyak diskusi soal ini, para fotografer akhirnya berpendapat bahwa penglihatan manusia itu tidak seperti kamera. Namun di sisi lain, membahas tentang kamera dan mata manusia memang sangat menarik ya, terutama tentang kemungkinan-kemungkinan dunia perkameraan kedepannya, Yuk! Mata Sebagai Sistem Kamera Secara awam, cukup logis membandingkan mata dengan kamera karena struktur mata sendiri dapat diukur dari depan hingga belakang — jarak antara kornea ke retina rata-rata 25mm — dan mereplikanya ke kamera. Lensa kamera punya perbandingan ukuran yang sama dengan mata manusia. Focal length mata umumnya 17mm ini dihitung dari nilai diopter Optometric. Angka umum lainnya adalah 22mm ke 24mm dihitung dari pembiasan fisik di mata namun dalam situasi tertentu, panjang focal length pada mata sebenarnya bisa lebih panjang. Karena kita tahu perkiraan panjang fokus dan diameter pupil, menghitung aperture f-stop dari mata jadi relatif mudah. Misalnya, dengan focal lenght 17mm dan pupil yang berukuran 8mm, maka bola mata seharusnya berfungsi layaknya lensa dengan f/ Dan jika kita menggunakan focal length 24mm dengan ukuran pupil 8mm, maka aperturenya jadi f/ Terlepas dari hitung-hitungan tadi, sebenarnya sudah ada penelitian yang dilakukan dalam astronomi untuk mengukur f-stop dari mata manusia dan angka sebenarnya adalah f/ ke f/ Middleton, 1958. Nah, sekarang malah muncul pertanyaan “Jika panjang fokus mata adalah 17 atau 24mm, kenapa lensa 35mm atau 50mm masih diperdebatkan sebagai representasi mata manusia?” Alasannya adalah bahwa panjang focal length mata yang diukur tidak menentukan sudut pandang penglihatan manusia. Hanya sebagian retina lah yang memproses apa yang kita lihat. Area penglihatan utama manusia disebut “cone of visual attention”, sisanya disebut “peripheral vision”. Studi telah mengukur bahwa cone of visual attention manusia lebarnya sekitar 55 derajat. Pada kamera full frame 35mm, lensa 43mm memberikan sudut pandang 55 derajat, jadi harusnya lensa 43mm lah yang bisa memberikan sudut pandang yang sama persis seperti yang dimiliki manusia. Jadi lensa yang mewakili sistem mata manusia, saat dipasang di kamera full frame, bukanlah 35mm juga bukan 50mm, melainkan tengah-tengahnya. Mata Bukan Sistem Kamera Sebenarnya mata dan kamera tidak bisa disamakan begitu saja. Meskipun sebelumnya kita membahas analogi dari keduanya, banyak faktor-faktor lain dari mata yang nggak bisa kita samakan dengan lensa maupun kamera. Mari kita bahas soal retina. “Sensor” pada mata yaitu retina diameter 32mm ukurannya nyaris sama dengan sensor kamera full frame diameter 35mm namun sebenarnya aspek lainnya tidak ada yang sama lho. Perbedaan pertama antara retina dan sensor kamera adalah retina melengkung di sepanjang permukaan belakang bola mata, tidak datar seperti sensor silikon di kamera. Kelengkungan ini memiliki keuntungan yang jelas yaitu bagian tepi retina jadi memiliki jarak yang sama dari pusat lensa. Pada sensor, karena datar, maka ujung-ujungnya jadi lebih jauh dari lensa sementara bagian tengah sensor lebih dekat, mungkin ini alasan bagian ujung foto sering tidak fokus atau vignette. Jadi, keuntungan sensor melengkung seperti retina adalah ketajaman sudut’ yang lebih baik. Selain itu, mata manusia memiliki jumlah piksel lebih banyak dibanding kamera, sekitar 130 juta piksel. Tapi hanya 6 juta piksel saja yang bisa melihat warna, sisanya 124 juta piksel hanya melihat hitam dan putih. Tetapi jika kita melihat lebih jauh perbedaan antara dua alat visual ini menjadi lebih jelas … Pada sensor kamera, setiap piksel ditetapkan dalam pola grid biasa. Setiap milimeter persegi sensor memiliki jumlah dan pola piksel yang persis sama. Pada retina ada area sentral kecil, sekitar 6mm makula berisi reseptor yang terkonsentrasi dengan rapat, hampir bisa dibilang “padat”. Bagian tengah makula fovea terisi penuh dengan sel kerucut penginderaan warna. Sisa dari makula di sekitar area pencerna warna’ ini berisikan campuran sel batang dan sel kerucut. Di setiap 1mm perseginya, Makula berisi sekitar 150 ribu piksel’ —bandingkan dengan 24 juta piksel yang tersebar di seluruh area sensor 35mm x 24mm pada 5DMkII atau D3x— yang nantinya menyediakan penglihatan sentral’ 55 derajat cone of visual attention yang disebutkan di atas. Anyway, bagian tengah dari bidang visual kita memiliki kemampuan yang jauh lebih baik daripada kamera terbaik. Kemudian, sisa bagian retina lainnya memiliki piksel yang lebih sedikit dan kebanyakan untuk melihat hitam dan putih saja. Bagian inilah yang sebelumnya kita sebut peripheral vision’, area samping-samping dari penglihatan kita. Berfungsi untuk menangkap obyek yang bergerak, tapi tidak menyediakan resolusi yang cukup untuk membaca. Total area mata yang bisa melihat gerakan adalah 160 derajat, tapi di luar area cone of visual attention, kita tidak benar-benar bisa mendapatkan detil dari objek yang kita lihat, hanya bentuk dan gerakan saja. Mari kita lompat sedikit dan membahas bagaimana otak kita sebagai prosesor menerjemahkan sensor penglihatan ita ini. Tentu saja otak memproses sinyal jauh berbeda dengan kamera. Tidak seperti shutter click intermiten dari kamera yang menangkap satu foto saja, mata mengirim video’ secara konstan yang kemudian diproses menjadi apa yang kita lihat. Bagian bawah sadar otak lateral geniculate nucleus membandingkan sinyal dari kedua mata, merakit bagian yang paling penting menjadi gambar 3D, dan mengirimkannya ke bagian sadar otak untuk pengenalan gambar untuk pengolahan selanjutnya. Otak bawah sadar juga mengirimkan sinyal ke mata, menggerakkan bola mata sedikit sehingga visi tajam pada macula bergerak mengikuti objek yang menarik atau yang ingin kita lihat. Dalam hitungan detik, mata akan mengirimkan banyak gambar dari satu momen, dan otak memprosesnya menjadi gambar yang lebih lengkap dan detil. Otak bawah sadar juga menolak banyak bandwidth yang masuk, hanya mengirim sebagian kecil data ke otak sadar. Kita sebagai manusia hanya dapat mengendalikan hal ini sampai batas tertentu. Misalnya, coba berhenti membaca sebentar, dan tanpa menggerakkan bola mata Anda, coba lihat apa yang ada di area pandang periferal Anda area samping-samping. Mungkin sedetik yang lalu Anda tidak dapat “melihat” objek tersebut karena penglihatan periferal tidak diteruskan ke otak sadar. Jika Anda berkonsentrasi, bahkan tanpa menggerakkan mata Anda sekalipun, Anda bisa tahu bahwa ada benda bentuknya, gerakannya di sana. Namun Jika Anda ingin melihatnya lebih jelas, Anda harus mengirimkan sinyal lain dari mata ke otak, yaitu mencoba menggeser cone of visual attention Anda ke objek itu. Perhatikan juga bahwa Anda tidak dapat membaca teks dan melihat objek periferal secara bersamaan, karena otak memang tidak dapat memproses banyak data. Otak belum selesai bekerja ketika gambar’ telah mencapai bagian sadar disebut korteks visual. Area ini terhubung secara kuat dengan bagian memori otak, memungkinkan Anda untuk mengenali objek dalam gambar. Kita semua pasti perna mengalami dimana kita melihat suatu objek, namun untuk 1-2 detik kita tidak bisa mengenali objek tersebut. Itu terjadi karena otak butuh jeda untuk mengakses file memori untuk pengenalan gambar. Realitanya, penglihatan manusia adalah video, bukan fotografi. Bahkan ketika menatap foto, otak mengambil banyak jepretan’ saat otak memindahkan pusat fokus ke gambar, menumpuk dan merangkainya menjadi gambar akhir yang kita lihat. Lihatlah foto selama beberapa menit dan Anda akan menyadari bahwa secara tidak sadar mata melihat keseluruhan gambar lalu fokus pada detail di sana-sini dan, setelah beberapa detik, kita menyadari bahwa hal-hal tersebut tidak terlihat saat pertama kita memandangnya. Jadi kesimpulannya? Pengamatan yang sudah ditulis di atas bisa dijadikan gambaran, meskipun nggak sepenuhnya menjawab pertanyaan “lensa mana yang memiliki bidang pandang yang paling mirip dengan penglihatan manusia?” sih. Kesimpulan yang bisa kita tarik di sini adalah bahwa lensa & kamera tidak sama dengan mata, dan tidak perlu sama juga. Cara kerja mata dan otak kita dalam memproses visual benar-benar luar biasa, yang membuat kita berpikir daripada repot-repot memproduksi kamera yang meniru persis bagaimana mata bekerja, mungkin lebih baik membuat kamera yang bisa memuaskan cara kerja mata kita. Anyway, ini artikel yang menarik kan? Sesekali lah ya, hehe Sumber Petapixel, Roger Cicala
– Banyak orang yang berpikir jika lensa terbaik di dunia ini adalah mata manusia. Anggapan ini bisa dibilang tak sepenuhnya salah namun juga tak sepenuhnya benar. Untuk menemukan jawabannya, pernahkah kamu berpikir jika mata benar-benar bisa menangkap apa yang terlihat? Jawabannya adalah tidak. Tak semua benda bisa terlihat dengan jelas oleh mata kita, contohnya mata kita tak bisa melihat secara jelas objek yang posisi sangat jauh dari tempat kita berada. Disinilah kehebatan kamera terlihat. Dengan kecanggihan teknologi yang ada sekarang ini, kamera mampu melihat objek yang berada sangat jauh secara jelas. Semua hal itu bisa terjadi berkat teknologi kamera yang makin hari makin canggih saja. Berkat teknologi ini, mengambil gambar atau video jarak jauh baik saat menonton konser, menonton sepak bola, mengabadikan objek binatang yang ada di langit maupun di lautan, dan beragam objek yang letaknya jauh bisa terlihat sangat jernih dan jelas seolah-olah objek tersebut berada di depan mata kita. Untungnya lagi tak hanya ada pada kamera DSLR saja, teknologi zoom berkualitas sangat baik juga hadir pada kamera smartphone, sehingga hanya dengan sekali klik saja kita bisa mengabadikan objek jarak jauh yang diinginkan kapan pun dan dimana pun kita berada. Pada kamera smartphone, teknologi zoom ini punya beberapa proses yang berbeda. Proses ini dibagi menjadi optical zoom, digital zoom, dan hybrid zoom. Optical zoom adalah proses pembesaran gambar menggunakan elemen lensa yang bergerak dengan aperture yang akan mengikuti seberapa jauh zoom tersebut dilakukan sehingga tidak mengorbankan kualitas resolusi yang ada. Maka dari itulah proses optical zoom ini menawarkan kualitas foto tertinggi bila dibandingkan digital zoom atau hybrid zoom. Lainya halnya dengan digital zoom. Proses pembesaran ini memanfaatkan pembesaran objek secara digital dengan cara memotong sedikit demi sedikit hasil jepretan agar objek yang jauh terlihat lebih dekat. Maka dari itulah bila dibandingkan dengan optical zoom, gambar atau video yang dihasilkan dari proses ini terlihat sering pecah-pecah dan tak jelas. Yang terakhir adalah hybrid zoom. Menggabungkan optical zoom dan digital zoom, serta software membuat foto yang dihasilkan tampak lebih halus dan berkualitas lebih baik ketimbang digital zoom biasa. Maka dari itu, berkat teknologi zoom di atas hasil foto dan video yang memuaskan ini tak ayal membuat kita selalu mengunggahnya ke media sosial seperti instagram, twitter, facebook, bahkan tiktok yang kini tengah populer dikalangan masyarakat. Foto yang dihasilkan membuat kita merasa eksis dan menaikan pamor kita lewat jumlah likes serta view yang ada. Namun begitu, tak hanya sekedar zoom dalam pengambilan foto saja, ternyata kemampuan menghasilkan video yang bagus bahkan dengan kualitas 8K ternyata juga dibutuhkan agar bisa membagikan apa yang kita lihat secara sempurna dan lengkap. Apalagi kini selain foto, di media sosial juga tengah tren membagikan postingan berupa video seperti instastories, merekam vlog dan mengunggahnya ke Youtube, hingga melakukan challenge tiktok any song yang tengah hits saat ini. Kenapa harus video berkualitas 8K? itu karena dengan resolusi video yang terus meningkat, video berkualitas tinggi sangatlah dibutuhkan karena mampu menampilkan video yang mendetail, tajam, dan secara baik menunjukkan beragam emosi serta detail terkecil sekalipun sehingga hasil video sangatlah sempurna. Resolusi video yang masih sangat jarang dimiliki smartphone ini juga sangat layak dijadikan perangkat merekam video pemandangan alam; merekam momen-momen terpenting dan terbaik saat berkumpul bersama keluarga, pasangan, dan teman-teman sekaligus menonton kualitas video 8K secara bersama-sama; bahkan hingga bisa merekam video pendek berkualitas terbaik. Intinya dengan kamera smartphone yang tepat semua aktivitas memotret foto dan merekam video terasa istimewa dan berkualitas sangat baik sehingga tak hanya menjadi pengingat memori dan kenangan terbaik saja tetapi juga menjadi alat untuk eksis bahkan mewujudkan mimpi-mimpi kita.*
Terakhir keunggulan utama dari FE 35mm F1.4 GM adalah keringkasannya dibandingkan dengan lensa lain di kelasnya. Lensa berdiameter 76 mm x 96 mm ini bobotnya tak lebih dari 524 gram. Seperti lensa G-Master lainnya, lensa ini juga hadir dengan ketahanan yang luar biasa dibalik keringkasannya. Lensa ini didesain tahan debu dan kelembapan tinggi
Melihatdari spesifikasinya, andalan kamera ini adalah fitur videonya yang mampu merekam 4K 60p 10 bit dan ditunjang dengan in body stabilization dari 6-8 stop tergantung dari lensa yang dipasang dan autofokus dual pixel AF II yang bisa mengenali subjek baik mata manusia maupun hewan.ORGANMATA bisa diibaratkan kamera.Bola mata yang terdiri atas kornea mata dan lensa mata merupakan bagian system optik yang cara kerjanya sama dengan system optik di kamera.Sementara retina yang berfungsi sebagai sensor pada mata bisa dianalogikan sebagai film yang dipasang dalam benda yang dilihat mata akan difokuskan di AkzT.